Komunikasi dalam hal ini bukan sekedar masalah berbincang sebagaimana komunikasi yang bisa kita lakukan. Komunikasi dalam dunia pelayaran menyangkut proses pertukaran informasi baik secara verbal maupun non-verbal.
Dalam komunitas dunia pelayaran, pelaku terdiri dari kapal-kapal yang berasal dari daerah yang berbeda, pulau yang berbeda bahkan dari negara yang berbeda. Hal ini berakibat pada perbedaan dari segi sosial budaya, kebiasaan, pemikiran dan terutama adalah bahasa.
Perbedaan tersebut menjadi kendala besar, mengingat seringkali informasi yang dimuat dalam komunikasi adalah sesuatu yang bersifat penting atau bahkan darurat.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut maka dibuatlah satu aturan komunikasi yang bersifat internasional yang selanjutnya dikenal dengan "SEMBOYAN", yang dapat disampaikan baik secara verbal maupun non-verbal. Bahasa non-verbal biasa dikenal sebagai "ISYARAT SEMBOYAN" yang memanfaatkan organ penglihatan (visual) maupun pendengaran (Audio).
Adapun isyarat visual yang dipakai adalah :
1. Isyarat Bendera Semboyan
2. Isyarat Isyarat Bendera Tangan
3. Isyarat Cahaya
Sedangkan untuk audio adalah :
1. Isyarat Bunyi
2. Radio Telegraphi dan
3. Penggunaan Radio Telekomunikasi
Selanjutnya pemilihan jenis isyarat tersebut disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang ada pada saat komunikasi terjadi. Sebagai misal : komunikasi yang dilakukan pada saat malam hari akan lebih efektif dilakukan dengan menggunakan isyarat cahaya dibandingkan dengan isyarat yang lain selain Radio Telekomunikasi tentunya. Sedangkan untuk informasi yang bersifat resmi dan perlu didokuntasikan, pesan disampaikan dengan menggunakan radio telegraphi atau mesin faximily.
Dalam mengoperasikan alat dan jenis komunikasi, operator harus menguasai instruksi-instruksi umum yang ada. Lebih detailnya silakan
klik di sini. Adapun pembacaan angka dilakukan sesuai aturan Tabel Ejaan Angka.
